Sang Kyai ternyata tidak lebih cerdas dari Sang Paduka ...


SANG KYAI TIDAK LEBIH CERDAS DARI SANG PADUKA




Anto Abu Rayhan : bismillah. kalau saya amati, nalar yang dikembangkan oleh sang syaikh dan abu khaleed dalam menganalisa persoalan hampir sama, sempit, semangatnya hanya pembelaan, berstandar ganda dan yang jelas tidak menyentuh substansinya

Abu Khateed : hehe,, fanatikus Sang Kyai dan Sang Paduka muncul disini..

 Anto Abu Rayhan : hehe.. nggak juga Pak. Mereka manusia, bisa benar bisa salah.


 Abu Khaleed : Alhamdulillah kalau antum menyadari demikian, mudah-mudahan lisan halnya juga demikian.. Menurut nalar antum, tulisan pak askari yang terakhir itu gimana? ana katakan sempit, karena hanya berkutat pada rekomendasi sejumlah para ulama kepada Syaikh Rabii, namun mengabaikan sejumlah kritikan yang juga muncul dari sejumlah para ulama yang lain seperti Syaikh Albani dan Syaikh Abdulmuhsin. dan rekomendasi2 itu juga tidak menunjukkan bahwa Syaikh Rabii anti kritik. akan katakan semangat tulisan itu hanya pembelaan (yang membabi buta) dan tidak menyentuh substansinya, karena baik pak askari dan pak lukman, sampai saat ini tidak membahas poin perdebatan sebenarnya, yaitu persoalan tasyaddudnya Syaikh Rabii, apakah Tahdzir Syaikh Rabii selalu benar, apakah yang berbeda dengannya harus menjadi ahli bid'ah? ana katakan berstandar ganda, karena mengesankan yang mendapat rekomendasi dari ulama kibar hanya Syaikh Rabii dan yang sejalan dengannya, Syaikh Rabii gak boleh dicela, harus dijaga kehormatannya, sementara Syaikh Rabii sendiri dan para pengikutnya sangat mudah mencela dan menjatuhkan kehormatan orang lain?



 Abu Khaleed : Kenapa seolah dalam nalar pak askari dan pak lukman, Syaikh Rabii itu selalu benar dalam tahdzir dan tab'dii nya? Wahyu kah perkataan Syaikh Rabii itu? Maksum kah beliau? tentu antum tidak mengatakan itu, namun sepak terjang dan tindakan ustad-ustad antum seolah menghendaki demikian..


Anto Abu Reyhan : Alhamdulillah sdh ma'ruf bahwa apa yg menjadi kritikan syaikh albani rahimahullah adalah uslub dan bukan manhaj. Adapun manhaj beliau hafidzahullah adl sama dg syaik albani, yakni manhaj ahlussunnah wal jamaah, dan syaik albani menyanjung syaik robi'. Ini yg harus kita perhatikan. Berbeda dg ust firanda yg mengkritik (kalo tdk boleh dibilang mencela) syaikh dg mengatakan manhaj syaikh mutasyaddid. Apakah sama uslub dg manhaj? Selain itu, bs saja firanda yg berada di madinah mengunjugi syaikh di mekah utk klarifikasi. Kemudian, tahdzir syaikh rabi berada di atas ilmu. Dan tidak serta merta menganggap beliau itu ma'sum. Jika tidak benar maka bantahlah beliau. Barakallahu fiik


Abu Khaleed :  kalau ana mau jujur, sebetulnya antum dan ikhwan2 itu hanya dicekoki informasi-informasi sepihak tentang Syaikh Rabii dari ustad-ustad antum, yang mengkritik sepak terjang Syaikh Rabii selain Syaikh Albani dan Syaikh Abdulmuhsin banyak. diantaranya, Syaikh Bakr Abu Zaid, Syaikh Abdulaziz aali Syaikh mufti, Syaikh Abdulkariim Khudhair dll. Mereka adalah ulama kibar di saudi sana. Pernahkan antum mendengar kritikan mereka?


Abu Khaleed : ana mohon jawab dengan jujur dari mana antum menyimpulkan ini, 

//Kemudian, tahdzir syaikh rabi berada di atas ilmu//

Membaca sendiri tulisan-tulisan Syaikh Rabii? atau hanya menukil perkataan ustad2 antum? Jika membaca sendiri, sudahkah antum juga membaca jawaban orang-orang yang dikritik oleh beliau dan membandingkannya?



 Anto Abu Reyhan : bismillah. afwan..
1. pertanyaan ana belum antum jawab: Apakah sama uslub dg manhaj? kemudian, ana pengin tahu:
2. tuduhan antum bahwa kami hanya dicekoki informasi-informasi sepihak tentang Syaikh Rabii, itu sama artinya bahwa anda pun juga dicekoki informasi-informasi sepihak tentang Syaikh Rabii (meskipun kami tidak setuju dg istilah dicekoki, tetapi kami lebih setuju diajari utk menghormati ulama... nggak tahu ditempat antum). 
3. silakan antum paparkan di sini kritikan ketiga ulama yg antum sebut Syaikh Bakr Abu Zaid, Syaikh Abdulaziz aali Syaikh mufti, Syaikh Abdulkariim Khudhair thd syaikh Rabi' di sini agar semua orang tahu bahwai masyayikh kibar yg antum maksud memvonis syaikh Rabi' telah menyelisihi manhaj para ulama kibar dan juga manhaj yang dicanangkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan berakidah khawarij sebagaimana ucapan pak firanda. Barakallahu fiikum



 Abu Khaleed : Baik, Syukron atas jawabannya..

Anda mengatakan:

//1. pertanyaan ana belum antum jawab: Apakah sama uslub dg manhaj?//

dalam redaksi Syaikh Albani, tidak ada kata-kata manhaj dan juga uslub, silahkan teliti lagi perkataan beliau -rahimahullah:

الشيخ: في كل كتبه الشدة موجودة

Apakah penilaian ini menunjukkan uslub atau manhaj? Uslub adalah cara dan manhaj adalah metodologi, jika syaikh mengatakan dalam SETIAP BUKU BUKU SYAIKH RABII, apakah itu hanya uslub atau manhaj? Terlepas dari itu semua, kesimpulan Ust Firanda bahwa Syaikh Rabii memiliki manhaj berbeda adalah dari keyakinan Syaikh Rabii sendiri atas dua hal:

Pertama : Wajib membenci ahlul bid'ah secara total (100 persen). Dan ini adalah kesalahan yang juga berkaitan dengan permasalahan aqida, dan ini adalah aqidahnya kaum khowarij

Kedua : Menghajr ahlul bid'ah tidak perlu menimbang kemaslahatan, karena demikianlah praktek para salaf. Dan pernyataan Syaikh Robi' ini adalah merupakan kedustaan terhadap salaf

Bukti-bukit perkataan Syaikh Rabii dan perbandingannya dari perkataan ulama yang lain telah dijelaskan oleh ust Firanda dalam tulisannya (jangan-jangan anda memang tidak membacanya?)

Apakah ini hanya sekedar uslub atau manhaj? Jelas ini manhaj..

Bukti lain perbedaan manhaj Syaikh Rabii dengan ulama itu juga bisa dilihat dengan mentatabu’ dan membandingkan antara buku-buku Syaikh Rabii serta sepak terjang beliau dalam men-jarh dengan buku-buku para ulama kibar seperti Syaikh bin Baz, Syaikh Ustaimin dan yang lainnya.

Anda mengatakan:

//2. tuduhan antum bahwa kami hanya dicekoki informasi-informasi sepihak tentang Syaikh Rabii, itu sama artinya bahwa anda pun juga dicekoki informasi-informasi sepihak tentang Syaikh Rabii (meskipun kami tidak setuju dg istilah dicekoki, tetapi kami lebih setuju diajari utk menghormati ulama... nggak tahu ditempat antum).//

Terus terang saya tertawa geli dengan keanehan anda dan orang-orang yang satu manhaj dengan anda itu, selalu saja standar ganda yang anda pakai. Kalau anda diajari menghormati ulama, kenapa hanya Syaikh Rabii dan Syaikh-Syaikh yang sejalan dengan beliau saja yang anda hormati? Diajari menghormati sebagian ulama, tapi juga didoktrin untuk kurang ajar sama para ulama yang lain. Ajiib…

Jika anda tidak dicekoki, apa selama ini anda pernah menelaah, atau minimal mendengar dan memahami kritikan para ulama kibar atas Syaikh Rabii? bukankah selama ini anda dan orang-orang seperti anda hanya dicekoki pujian dan rekomendasi para ulama atas Syaikh Rabii yang dari dulu diulang-ulang oleh ustad-ustad anda sehingga terbentuk dalam alam bawah sadar anda bahwa: Syaikh Rabii selalu benar dalam jarhnya, dan orang yang mengkritik atau tidak sependapat dengan beliau berarti mengkritik dan tidak menghormati MANHAJ SALAF?

saya yakin, orang-orang seperti anda ini hanya budak dari sampah pemikiran ustad-ustad anda dan 'militansi' anda dalam membela manhaj anda dan ustad-ustad anda itu tidak didasari oleh kemapanan dalam menganalisa persoalan. kenapa itu terjadi, karena anda sudah terlalu banyak dicekoki cara berfikir dan informasi yang tidak berimbang oleh ustad-ustad anda.

Sekarang, silahkan jawab pertanyaan saya dengan jujur:

dari mana antum menyimpulkan ini, 

//Kemudian, tahdzir syaikh rabi berada di atas ilmu//

Membaca sendiri tulisan-tulisan Syaikh Rabii? atau hanya menukil perkataan ustad2 antum? Jika membaca sendiri, sudahkah antum juga membaca jawaban orang-orang yang dikritik oleh beliau dan membandingkannya?

Anda mengatakan:

// silakan antum paparkan di sini kritikan ketiga ulama yg antum sebut Syaikh Bakr Abu Zaid, Syaikh Abdulaziz aali Syaikh mufti, Syaikh Abdulkariim Khudhair thd syaikh Rabi' di sini agar semua orang tahu bahwai masyayikh kibar yg antum maksud memvonis syaikh Rabi' telah menyelisihi manhaj para ulama kibar dan juga manhaj yang dicanangkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan berakidah khawarij sebagaimana ucapan pak firanda. Barakallahu fiikum//

Kritikan Syaikh Bakr bisa anda baca disini:
http://www.almeshkat.net/vb/showthread.php?t=48244

Kritikan Syaikh Abdulaziz anda bisa lihat disini:
http://www.youtube.com/watch?v=yY-1VztRDes

Kritikan Syaikh Khudair lihat disini:
http://www.youtube.com/watch?v=IlDBv2cHYVU

Pendapat Syaikh Rabii yang menyelisihi Syaikhul Islam kan diakui oleh Syaikh Rabii sendiri? satu lagi keanehan anda... Baraakallahu fiikum..




Anto Abu Reyhan : Bismillah. jgn menyimpulkan sendiri abu khaleed. Syaikh Albani:
فأريد أن أقول إن الذي رأيته في كتابات الشيخ الدكتور ربيع أنها مفيدة ولا أذكر أني رأيت له خطأ، وخروجاً عن المنهج الذي نحن نلتقي معه ويلتقي معنا فيه

“Setelah aku lihat tulisan-tulisan Syaikh Doktor. Rabi' maka aku ingin menyatakan bahwa kitab-kitab beliau bermanfaat. Aku tidak melihat adanya kesalahan dalam tulisan beliau. Tidak pula keluar dari manhaj yang kami talaqqi bersama beliau dan tatkala beliau menuntut ilmu bersama kami." 
وإن كنت أقول دائماً وقلت هذا الكلام له هاتفياً أكثر من مرة أنه لو يتلطف في أسلوبه يكون أنفع للجمهور من الناس سواء كانوا معه أو عليه، أما من حيث العلم فليس هناك مجال لنقد الرجل إطلاقاً، إلا ما أشرت إليه آنفاً من شئ من الشدة في الأسلوب

“Meskipun aku telah menyatakan berulang kali pada beliau via telpon, seandainya beliau memperhalus metode penyampaiannya tentu hal itu akan lebih bermanfaat bagi kebanyakan manusia, bermanfaat bagi orang-orang yang bersama beliau, maupun orang-orang yang berseberangan dengan beliau. Adapun dari sisi keilmuan, maka tidak ada celah untuk membantah beliau secara mutlak. Kecuali dari sisi kekerasan dalam uslub (cara penyampaian) ... Jadi silakan jawab secara jujur kalam syaikh albani dalam menilai syaikh rabi', apakah beliau memiliki manhaj mutasyaddid ataukah cara penyampaian beliau yang terlalu keras. # Adapun dari kritikan ketiga syaikh yg antum sebutkan itu sifatnya umum, tidak ada yg mengatakan syaikh rabi' bermanhaj mutasyaddid atau mengatakan junior seperti halnya penilaian seorang firanda. Barakallahu fiikum



Abu Khaled :  Baik, dalam redaksi Syaikh Albani yang anda nukil dikatakan uslub, hendaknya Syaikh Rabii memperhalus uslubnya, dan dalam redaksi yang saya nukil, Syaikh Albani mengatakan, DALAM SETIAP BUKU-BUKUNYA ADA SIKAP SYIDDAH (Kasar dan Keras). Jika demikian, mari kita katakan bahwa Syaikh Rabii mutasyaddid dalam uslubnya menurut Syaikh Albani, dan hendaknya kita tidak perlu mencontohnya..

//Adapun dari kritikan ketiga syaikh yg antum sebutkan itu sifatnya umum, tidak ada yg mengatakan syaikh rabi' bermanhaj mutasyaddid atau mengatakan junior seperti halnya penilaian seorang firanda. Barakallahu fiikum//

Kritikan bersifat umum gimana? Syaikh Bakr jelas mengkritik dengan rinci kesalahan-kesalahan Syaikh Rabii dalam membantah Sayyid Qutb hingga akhirnya dengan sikap kasarnya Syaikh Rabii mengatakan Syaikh Bakr Qutby, allaahul musta'aan. Syaikh Abdulaziz tidak menyetujui jarh Syaikh Rabii dan tidak menyukainya, sementara Syaikh Abdulkarim mengatakan orang-orang yang menjarh Syaikh Jibrin -yaitu syaikh Rabii dkk- sebagai perampok? kritikan umum kah ini semua? Mudah-mudahan anda bisa menjelaskannya...



Abu Khaled : Oh iya, sebelum kita lanjutkan diskusi ini, apakah anda bisa bahasa Arab? Kok kesimpulan tentang kritikan tiga Syaikh itu aneh ya?


 Abu Khaleed : Jika mau dikumpulkan, para ulama yang tidak setuju dan mengkritik Syaikh Rabii dalam menjarh, mentabdii' dan mentahdzir ini sangat banyak. Semua ini seharusnya sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa Syaikh Rabii memang mutasyaddid, maka jarh seorang mutasyaddid tidak selalu dapat diterima, bukan kah begitu dalam ilmu jarh wa ta'diil sendiri? Tazkiyah para ulama -khususnya Syaikh Albani- yang selalu menjadi andalan anda tidak bisa dijadikan alasan untuk menerima semua pendapat dan sepak terjang syaih Rabii dalam men-jarh, sebagaimana para ulama terdahulu juga sering meninggalkan ta'diil seorang imam atas seorang rawi jika nampak pada rawi tersebut indikasi sebaliknya. bukankah juga begitu dalam ilmu jarh wat ta'dil?

Ini ada tulisan ilmiah bagaimana mendudukkan Tazkiyah Syaikh Albani kepada Syaikh Rabii secara proporsional. (Mudah-mudahan anda bisa membacanya)

http://www.forsanhaq.com/showthread.php?t=347873 

Syaih Rabii sendiri menyelisihi Syaikh Albani dalam tazkiyah-takziyahnya. Berapa banyak ulama yang ditazkiyah oleh Syaikh Albani sekarang ini dijarh dan ditahdzir oleh Syakh Rabii? Kira-kira, apakah Syaikh Albani akan mengatakan hal sama, jika beliau saat ini menyaksikan Syaikh Rabii menjarh orang-orang yang ditazkiyahnya? baarakallahu fiikum..

www.forsanhaq.com


 Anto Abu Reyhan : Bismillah. jika kita sepakat bahwa Syaikh Albani rahimahullah hanya mengkritik uslub syaikh Rabi', dan pd waktu yg sama beliau memuji dan merekomendasikan syaikh rabi sebagai ulama ahlussunnah pembawa bendera jarh wa ta'dil maka firanda telah berseberangan dg syaikh albani sehingga anda wajib mengingatkannya. dari sini kita tahu kedudukan ulama dan bukan ulama, ahlussunnah dan pengikut hawa nafsu. Adapun antara Syaikh Bakr Abu Zaid dan Syaikh Rabi' maka persoalannya sdh selesai dan Syaikh Bakr Abu Zaid ruju dr memuji Sayyid Quthub. Kebenaran pada Syaikh Rabi' walhamdulillah. Kemudian, apa yang dipaparkan oleh ust askari dan ust luqman di webnya itu sdh sesuai dg kenyataan dan ilmiah. Maka tidak layak juga anda memberi gelar Sang Paduka, krn ahlussunnah tidak mengenal hal itu. Manusia bisa salah dan benar. Keduanya adalah ustadz-ustadz terhormat yang selalu meminta bimbingan ulama dikala menghadapi masalah. Juga satu lagi kesalahan firanda adalah menukil rekaman lama milik ust dzulqarnain ttg kekhawatiran syaikh rabi thd ust luqman, firanda termasuk anda harus tahu bahwa hal itu dimentahkan oleh syaikh rabi' sendiri dan beliau merekomendasikan ust luqman. itulah firanda, terlalu terburu-buru dan tampak ingin mengadu domba ust dzul dan ust luqman. Nas'alullahasalamah wal 'afiyah. Jazakallahu khairan atas waktu antum.




Andi Armansyah ...ketahuan dahhh




Abu Khaleed :  //Bismillah. jika kita sepakat bahwa Syaikh Albani rahimahullah hanya mengkritik uslub syaikh Rabi', dan pd waktu yg sama beliau memuji dan merekomendasikan syaikh rabi sebagai ulama ahlussunnah pembawa bendera jarh wa ta'dil maka firanda telah berseberangan dg syaikh albani sehingga anda wajib mengingatkannya. dari sini kita tahu kedudukan ulama dan bukan ulama, ahlussunnah dan pengikut hawa nafsu.//

Ketika Syaikh Rabii mentahdzir masyayikh yang juga ditazkiyah oleh Syaikh Albani, apakah tidak anda katakan Syaikh Rabii juga bersebrangan dengan Syaikh Albani? Standar ganda...

Ustad Firanda perlu diingatkan, ustad-ustad anda tidak perlu? Standar ganda...

// Kemudian, apa yang dipaparkan oleh ust askari dan ust luqman di webnya itu sdh sesuai dg kenyataan dan ilmiah. Maka tidak layak juga anda memberi gelar Sang Paduka, krn ahlussunnah tidak mengenal hal itu. Manusia bisa salah dan benar. Keduanya adalah ustadz-ustadz terhormat yang selalu meminta bimbingan ulama dikala menghadapi masalah.//

Ustad-ustad anda terhormat dan selalu meminta bimbingan ulama, ustad firanda dan ustad-ustad radio rodja tidak? Standar ganda...

Ustad-ustad anda tidak layak digelari dengan sang kyai dan sang paduka, ustad-ustad anda boleh menggelari ust firanda dengan durjana, kadzdzab dan gelaran yang lainnya? Standar ganda...




Tri Jaya Sakti dari pada standar ganda mending pake standar putar aja. hehehe..

insyaAllaah disini yg mendengarkan ta'dil dan jarh terhadap syaikh rabi' (tanpa mendengarkan/dicekoki info sepihak) masih menganggap syaikh Rabi sebagai ulama ahlussunnah, dan seharusnya juga ketika kita yg mendengarkan informasi ttg syaikh Ali Hasan Al Halaby semestinya ikut mendengarkan juga ta'dilnya, jgn cuma jarhnya aja, apalagi jarhnya tersebut sudah dijawab/diklarifikasi oleh beliau (syaikh Ali) sendiri dalam berbagai rekaman/tulisan dari beliau, sehingga dengan itu kita tidak menelan kembali ucapan sendiri yg katanya harus menghormati ulama dan dilarang mencela ulama. 
(tp ternyata dibalik itu maksud yg diinginkan adalah ulamanya saja yg dihormati dan jangan di jarh berdasarkan ta'dil yg umum dari ulama kibar, sedangkan ulama lain(yg tidak sejalan dgn ulama kita) cukup dijarh aja g usah liat ta'dilnya walaupun yg menta'dil adalah ulama kibar yg sama yg men'tadil ulama kita, mari kita bangun al wala' dan baro' kita atas hal ini)

Wallaahu a'lam







BERSAMBUNG......





Tidak ada komentar:

Posting Komentar