Menghormati Ulama dan jangan ta'asub terhadapnya


Menghormati Ulama dan 


jangan ta'asub terhadapnya




Menghormati ulama bukan berarti menuruti semua fatwa ulama (walaupun fatwanya keliru), bahkan Syaikh rabi' sendiri telah menasehatkan Nasehat Kasih Sayang Untuk Umat Islam dan Pembawa Panji Dakwah Salaf

Allah telah mengharamkan ghuluw (sikap melampaui batas / ekstrem) dalam agama, Allah berfirman: Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. (Al Maidah :77 )

Rasulullah bersabda: Jauhilah oleh kalian sikap ekstrem sesungguhnya hancurnya umat sebelum kalian disebabkan oleh keekstreman mereka dalam agama mereka.

Rasulullah bersabda : Janganlah kalian memuja-mujiku seperti orang nasrani memuja-muji Ibnu Maryam (Isa).

Allah telah mengharamkan ta`asshub (fanatik golongan), rasulullah bersabda : Barangsiapa yang berperang di bawah panji fanatik golongan, mengajak kepada fanatik golongan, atau berjuang untuk fanatik golongan, maka matinya adalah mati jahiliyah. (H.R. Muslim).

Syaikhul Islam Ibnu Timiyah berkata di majmu` fatawa jilid 28 hal : 16: Bukanlah haknya guru untuk mengelompok-kelompokan orang, dan melakukan apa yang menyebabkan terjadinya permusuhan dan kebencian atara mereka, akan tetapi handaklah mereka itu menjadi saudara-saudara yang saling tolong menolong atas melakukan kebaikan dan takwa, sebagaimana firman Allah: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al Maidah : 2)

Dan tidak seorang gurupun berhak untuk mewajibkan janji sumpah (baiat) kepada seseorangpun agar setuju terhadap setiap apa yang diinginkannya, mencintai siapa yang dicintainya, dan memusuhi orang yang dimusuhinya, bahkan orang yang melakukan tindakan seperti ini, maka ia sejenis tindakan Jingkiz Khan dan orang-orang semisalnya, hal mana mereka menjadikan orang yang setuju dengan mereka sebagai teman setia, dan orang yang menyelisihi mereka sebagai musuh bebuyut. Akan tetapi mereka dan pengikut mereka haruslah menjalankan janji Allah dan rasulullah, dengan mentaati Allah dan rasul-Nya, dan melakukan apa yang diperitahkan Allah dan rasul-nya, mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan rasul-Nya, dan menjaga dan menghormati hak-hak guru sebagaimana yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya. Kalau seandainya guru dari seseorang dizolimi hendaklah ia menolongnya, dan jika berbuat kezoliman ia tidak menolong guru itu atas perbuatan zolim, akan tetapi mencegahnya dari perbuatan kezoliman. Sebagaimana telah tetap di shahih dari rasulullah -shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda : Tolonglah saudaramu yang menzolimi atau yang dizolimi ada yang bertanya wahai rasulullah saya akan menolongnya jika dia seorang yang dizolimi, lalu bagaimana saya menolongnnya jika dia melakukan kezoliman? Rasulullah bersabda : kamu menahannya, atau menghalanginya dari kezoliman, maka hal itu adalah cara untuk menolongnya (H.R Bukhari) (end).

Selengkapnya:

https://www.facebook.com/notes/salafiunsri/nasehat-kasih-sayang-untuk-umat-islam-dan-pembawa-panji-dakwah-salaf/10152385333070093

Tidak ada komentar:

Posting Komentar