Sang "jagal" pemutus Silaturahmi


Orang yang tidak menjaga tali persaudaraan dia terancam dengan hukuman di dunia maupun di akhirat. Di antara kerugian duniawi yang akan menimpa pemutus tali silaturrahim: dia akan terputus dari kasih sayang Allah,sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi,
“مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ”.
“Barang siapa menyambungmu (silaturrahmi) maka Aku akan bersambung dengannya, dan barang siapa memutusmu (silaturrahmi); maka Aku akan memutuskan (hubungan)Ku dengannya”. HR. Bukhari dari Abu Hurairah.
Ganjaran di akhirat bagi pemutus tali silaturrahim lebih mengerikan lagi! Terhalang untuk masuk surga! Na’udzubillahi min dzalik…
Dari Jubair bin Muth’im bahwa Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
“لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ”.
“Tidak akan masuk surga pemutus (silaturrahim)”. HR. Bukhari dan Muslim.
Dari keterangan hadits di atas hendaknya kita harus berhati-hati dalam bermuamalah sesama ikhwan. sering kali terlontar dari mulut kita ucapan yang dapat memancing emosi dan mengakibatkan percecokan sehingga salah satu dari kita melontarkan ucapan yang hendak memutuskan hubungan silaturahmi. berhati-hatilah wahai ikhwan dalam perkara ini.


kejadian seperti di atas sudah tidak aneh lagi di masa-masa sekarang, entah di dunia nyata maupun di dunia maya (Internet). dengan mudahnya seorang ikhwan memutuskan hubungan silaturahmi... entah mereka lakukan dengan ilmu atau tidak. 
saat ini marak sekali dengan memutus hubungan silaturahmi dengan cara me-REMOVE pertemanan di media sosial semisal FACEBOOK, memutus komunikasi lewat HP dengan cara menghapus no HP saudaranya. setelah di perhatikan semua itu hanya gara-gara satu permasalahan. yaitu, ikhwan yang me-REMOVE atau ikhwan yang menghapus no HP tersebut tidak sepemahaman dengan saudaranya.
seperti yang akan ana contohkan: 
Ada ikhwan yang dulunya belajar di salah satu ma'had di salah satu daerah jawa timur, ikhwan tersebut memiliki banyak teman ketika belajar di sana bahkan dia dekat dengan  asatidz pengajar disana. setelah masa belajarnya rampung dia mulai berdakwah di tempat yang lain. ditempat nya yang baru ini wawasan ikhwan tersebut semakin luas dan bertambahnya pengetahuan yang selama inni tidak dia dapatkan. pelan tapi pasti mulailah dia bisa menilai suatu permasalahan secara obyektif. 
puncak permasalahan yanitu ketika banyaknya perselisihan yang terjadi sehingga dia sering berkomunikasi dengan teman-temanya dlu yang masih ada di ma'had . karena caara pandang ikhwan tersebut mulai berubah apalagi di barengi dengan permasalahan yang rame saat ini yaitu "Tahdziran syaikh robi' terhadap ust Dzulqanain".akhirnya ikhwan yang masih berada di ma'had menunjukan bukti-bukti sikap  berubah  yang telah di lakukan ikhwan (exs-ma'had)tersebut, bukti-bukti tersebut di tunjukan kepada salah satu ustadz yang mengajar di ma'had, tujuan menyampaikan bukti-bukti tersebun hanya untuk meminta fatwa bagaimana harus bersikap terhadap temannya. 
Sungguh sangat mudahnya ucapan yang keluarkan dari lisan ustadz tersebut. setelah tersampaikan bukti-bukti tersebut sang ustadz langsung menyatakkan agar tidak berteman dengan ikhwan yang dianggap telah berubah pemikiranya (karna membela ustadz yang berseberangan ), Naudzubillahi min Dzalik... 
Inilah kenyataan yanng terjadi, dan ini satu contoh seseorang memutus hubungan silaturahmi. bahkan yang mengajarkan dan menyuruh memutus hubungan silaturahmi seorang penyeru agama / ustadz...
apakah ini didikankan kalian terhadap santri-santri kalian???
apakah ini yang di ajarkan dalam agama???
sungguh sangat mengerikan muamalah ini jika menuruti hawa nafsu kalian,semua yang tidak sepemahaman dengan kalian, secepatnya kalian memutus hubungan silaturahmi dan mengeluarkan orang yang tidak sejalan dengan kalian dari ruang Ahlussunah....  
Dan ada lagi salah satu memutus hubungan silaturahmi di dunia maya, karena menganggap temannya tidak sejalan dengan dirinya maka dia me-remove pertemanan di jejaringan sosial tersebut. dia me-remov karena temannya membela ustadz yang lain. ini sudah tidak aneh, mereka selalu mengucapkan "Lebih baik berteman dengan Kera dan Babi"(semoga Alloh mengabulkan do'anya). inilah hasil didikan dari asatidz yang suka mengeluarkan saudaranya dari ahlussunah . 
siapakah asatidz yang dengan mudah mengeluarkan saudaranya yang lain dari ahlussunnah???
sudah tidak aneh lagi , bahkan hampir semua mengetahiunya. mereka sering mengkotak-kotak dakwah,dan mengelompokan saudaranya ke kelompok yang lain serta mereka merasa paling benar sendiri. seolah-olah yang bukan dari kelompoknya masuk neraka.  sudah banyak yang kena cercaan dan hinaan dari lisan-lisan mereka. 
Fanatik
Salah satu musibah besar yang menimpa umat islam dewasa ini adalah fanatik terhadap seseorang ustadz atau golongan, sehingga ketika ustadz tsb mengeluarkan fatwa maka dengan secepatnya dia mengikuti fatwa tersebut tanpa melalui proses penyaringan dahulu. dia menggap bahwa yang keluar dari lisan ustadz tersebut adalah kebenaran. seperti yang di kisahkan di atas , sesegera mungkin ikhwan yang meminta fatwa langsung memutus hub silaturahmi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar